Ratu Monopoly depo dan wd tercepat

Mabes Polri dan Polda Riau Bersama Bos Sawit

Beredar foto sejumlah perwira menengah berpangkat Komisaris Besar di lingkungan Mabes Polri dan Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL), yang diduga bermasalah atas kebakaran hutan dan lahan, di Hotel Grand Central kota Pekanbaru. Foto itu pun menjadi viral di media sosial dan mendapatkan sorotan.

Akibatnya, foto itu pun menjadi tudingan terhadap para perwira tersebut dan dikaitkan dengan penerbitan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3), terhadap 15 perusahaan di tahun 2015.

"Padahal perusahaan itu (PT APSL) tidak ada masuk dalam daftar perusahaan yang di SP3. Jadi foto itu, tidak ada hubungannya dengan penanganan kasus, hanya kebetulan saja berada di lokasi yang sama namun beda meja," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Sabtu (3/9).

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Surawan yang ikut dalam foto tersebut tak menampik adanya pertemuan antara dia dengan perwira Mabes Polri bersama pengusaha hotel serta pengusaha sawit, namun situasi dalam foto itu menurutnya merupakan suatu kebetulan.

"Soal kaitan dengan SP3 itu tidak benar. Malam itu kami tim gabungan antara Propam Polda Riau dan Ditreskrimum membahas kasus yang di Meranti berdarah," ujar Kombes Surawan.

Dikatakan Surawan, pada waktu malam itu kebetulan ada perwira di Propam dari Mabes Polri yang datang ke Riau juga teman Kombes Surawan serta Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan yang ikut dalam foto itu. Dalam foto itu juga ada Direktur Ditreskrimsus Polda Riau Kombes Rivai Sinambela, yang ikut diundang untuk makan malam karena senior dari Surawan.

"Saat kami lagi ngobrol, datang rombongan pengusaha. Ada pengelola hotel dan juga pihak yang disebut pengusaha sawit, dan kami tidak kenal dengan pengusaha perkebunan itu," kata Surawan.

Surawan mengakui dia hanya kenal dengan seorang pengusaha hotel, dan tidak kenal dengan orang yang disebut-sebut pengusaha perkebunan kelapa sawit yang disangka bermasalah tersebut.

"Karena kami kenal dengan pengelola hotel, kami bertemu dan pemilik hotel minta foto bersama. Itu yang menfoto anggota saya," ucap Surawan.

Bahkan, kata Surawan, pertemuan tersebut tidak berlangsung lama. Setelah pengelola hotel dan teman-temannya minta foto bersama, rombongan mereka pun langsung pisah meja. Bahkan, teman dari pengelola hotel yang disebut merupakan pengusaha sawit itu, pun meninggalkan meja para perwira.

"Setelah itu rombongan mereka pergi, kami kembali membahas pembicaraan soal bentrokan di Meranti," ujar Surawan.
Previous
Next Post »

Hanya di Ratu Monopoly